Kami menggabungkan kearifan tradisional dengan pendekatan ilmiah untuk memahami manfaat tanaman obat dan jamu Indonesia. Berikut adalah beberapa informasi tentang studi yang mendukung tradisi kesehatan nusantara.
Penelitian modern semakin tertarik pada tanaman herbal yang digunakan dalam jamu. Misalnya, kunyit (Curcuma longa) telah menjadi subjek berbagai studi karena kandungan kurkuminnya yang memiliki sifat antioksidan.
Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2022 oleh Universitas Gadjah Mada menunjukkan bahwa ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza) dapat mendukung fungsi hati pada uji laboratorium. Penelitian ini memperkuat penggunaan tradisional temulawak dalam jamu Jawa.
Selain itu, jahe (Zingiber officinale) juga telah diteliti secara luas karena potensinya dalam meningkatkan energi dan mendukung sistem kekebalan tubuh, sesuai dengan praktik masyarakat Bali.
Grafik: Jumlah studi tentang tanaman herbal Indonesia (2018-2024).
Minat dunia terhadap herbal Indonesia terus meningkat. Pada tahun 2023, lebih dari 150 makalah ilmiah diterbitkan tentang tanaman obat dari nusantara, seperti kencur, daun sirih, dan kayu manis. Kami berkomitmen untuk mendokumentasikan temuan ini agar dapat diakses oleh masyarakat luas.
Lihat Artikel Terkait